Wednesday, March 10, 2010

Bidadari


Dibibir malam sunyi
tergerak langkah membelahi sepi
destinasi tujuan pantas ditujui
tetikus digerakkan begitu rapi
kata laluan juga dipenuhkan dengan teliti
kini terpaparlah
sekian warkah cinta yang ku nanti-nanti
setiap tulisannya kutatapi
ku mengerti
ku memahami
jelas sinar cinta suci dihemburkan
setiap senyumanya menjadi kenangan
pertama kali bertatapan
hati ini mula tidak keruan
seperti wujudnya satu getaran
hati ini tidak lagi kekosongan
hilang sabar menanti hari yang mendebarkan
memastikan terantainya ikatan
indahnya saat-saat itu dapat dirasakan
apa yang pastinya
tidak pantas melalui hari-hari itu
tanpa adanya pengorbanan
kejujuran
keihklasan
bagi mengecapi gandaan kenikmatan
saban hari bebelan menjadi sarapan
bagi memastikan segalanya dalam kepastian
manusia yang bertopengkan syaitan
pantas sahaja mengambil kesempatan
doa perlindungan sentiasa kupanjatkan
pasrah
singkatan perkataan
ringkasan dalam sebutan
tetapi adalah satu kehebatan
bagi yang dapat merangkulnya dalam kehidupan

oh tuhan
kusematkan keazaman
menembusi impian
ingin memiliki si rupawan
rindu tidak bisa lagi terkata
panahan matanya membuatkan ku terpana
pipinya jua menjadi mainan kata
melihatnya gembira tertawa
hatiku begitu terpesona
malam ini menjadi saksinya
sang perigi menerima timbanya

No comments:

Post a Comment